Akuariumku

Senin, 11 Februari 2013

Ingin Setia


Ingin Setia


Mata itu, selalu memancarkan tatapan yang amat berbeda. Sayu namun menggetarkan jiwa. Sepertinya Rayman merasakan ada hal yang aneh pada diri Alya. Entah apa, namun sangat membingungkan.
Hari ini, Rayman kuliah siang. Seperti biasanya ia segera menemui kekasihnya yang kini belajar dijurusan fakultas bahasa, karena hari ini adalah hari yang amat istimewa bagi Keyla, hari Alya ulang tahunnya. Tak pernah lupa Rayman akan ulang tahun Keyla, ia akan selalu ingat karena ia adalah kekasih terbaiknya.
“Hai Alya, sedang apa kamu di sini?,” tiba-tiba ia bertemu dengan Alya.
“Nggak, cuma mau ke perpustakaan,” senyum yang amat menawan.
“Oke deh, aku mau ketemu sama Keyla, karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kamu mau ikut?,” tanya Rayman pada Alya.
“Oh ya, wah selamat ya, maaf aku nggak bisa karena aku mau ngerjain tugas dari pak Ali. Tolong sampaikan salamku pada Keyla, ya!,”  Alya tersenyum dan ia segera /pergi.
“Tentu Al, selamat mengerjakan ya, semoga sukses!,” langsung saja Rayman meninggalkan Alya yang arah mereka berlawanan. Terlihat Rayman masuk ke sebuah ruangan kelas. Alya menatapnya sayu dan kosong. Entah apa yang ada dibenak Alya. Ia tersadar dari lamunannya dan segera masuk kedalam perpustakaan.
Rayman segera menemui Keyla, terlihat ia sedang sibuk dengan buku bacaannya.
“Happy Birthday to you, happy birthday to Keyla.....,” ucap Rayman sambil memberikan sebuah bungkusan pada Keyla. Rayman segera memberikannya pada Keyla.
“Apa ini Ray, aku..aku bener nggak nyangka kamu masih inget sama ulang tahunku??,” Keyla tersenyum haru. Ia segera menerima bungkusan itu dan ia segera membukanya. Dan ternyata, isi bungusan itu adalah sebuah kalung liontin yang sangat diidamkan oleh Keyla selama ini. Ia tak menyangka bakal bisa mendapatkan kalung yang dicari-carinya ini.
“Sekarang kamu nggak perlu cari lagi, karena kamu sudah mendapatkannya.”
Ray, aku nggak nyangka kamu bisa mendapatkan kalung ini. Aku sangat suka kalung ini, bukan karena bagusnya, karena kalung ini selalu mengingatkanku pada ayahku yang selalu mengajariku untuk selalu tegar, terima kasih Ray,” Keyla memeluk Rayman dengan penuh rasa sayang. Ia sangat bahagia dapat memiliki orang yang amat mencintainya di ulang tahunnya.
“Maaf, aku hanya bisa ngasih itu. Aku nggak bisa ngasih kamu sesuatu yang lebih berharga,” Ucap Rayman disela-sela pembicaraan.
“Tak apa Ray, bagiku ini adalah hadiah yang amat teristimewa bagiku. Terima Kasih Ray.”
Sementara itu, Aya masih saja sibuk dengan buku pelajarannya. Ia merasa tak tenag, entah mengapa, ia tak tahu. Yang pasti hatinya tengah gundah. Apa karena Rayman. Tidak, jangan sampai. Rayman telah memiliki Keyla, ia tak mau disebut sebagai perusak hubungan orang lain. Segera saja ia kembali ke dalam kelas. Saat ia melewati kelas Keyla, ia bertemu dengan mereka yang asyik bergandengan tangan. Alya pun kaget, namun ia berusaha untuk bersikap tidak terjadi apa-apa.
“Al, mau kemana? Ikut kami yuk!,” ajak Keyla.
“Kemana? Aku lagi sibuk nih!,” Alya berusaha mengelak.
“Ayolah Al, kita ke kantin. Aku traktir deh. Oh ya, makasih ya atas ucapannya. Tadi Ray yang bilang,” Keyla tersenyum manis pada Alya, Alya pun membalasnya dengan senyum yang manis juga walaupun pahit rasanya.
“Baiklah, tapi hanya sebentar ya, aku masih ada tugas!.”
Langsung saja mereka menuju kantin kampus yang lumayan besar. Kali ini giliran Keyla yang mentraktir, karena ini adalah hari ulang tahunnya.
“Al, silahkan pesen apa aja juga boleh, kali ini aku yang nanggung semuanya, jangan malu-malu!,” ucap Keyla pada Alya. Sementara itu Alya hanya tersenyum kosong.
Alya hanya bisa terdiam membisu saat mereka berdua tengah berbahagia. Keyla beruntung karena memiliki Rayman. Seorang laki-laki yang cerdas, tampan, dan berwibawa. Andai saja Alya dapat memiliki Rayman lebih dulu dari Keyla, tentunya ia akan merasa bangga dan bahagia, karena dapat memiliki Rayman. Sungguh, Alya tak sanggup bila harus terus menyaksikan adegan yang seharusnya ia idamkan, sungguh, ia tak sanggup. Hatinya teriris tatkala melihat Rayman dan Keyla te;ngah tersenyum bahagia. Sungguh, Alya benar-benar hancur.

***

Pagi itu, seperti biasa Rayman sedang duduk ditaman kampus. Ia tengah mengetik sesuatu. Langsung saja Alya menghampirinya yang tengah membawa sebuah bungkusan kecil.
“Hai Ray, sedang apa, boleh duduk di sini nggak?,” tanya Alya pada Rayman.
“Boleh, silahkan. Nih, lagi ngetik skripsi, besok Sabtu harus segera dikumpulkan,” ucap Ray sambil terus mengetik tugasnya.
“Ray, aku mau ngasih sesuatu pada kamu. Aku harap kamu tak marah dan mau menerimanya. Ini bukan ada maksud apa-apa Ray, aku Cuma mau ngasih sesuatu aja pada kamu,” ujar Alya sambil menyerahkan bungkusan itu.
“Wah, dengan senang hati aku akan menerimanya, tapi ini isinya apa?,” Ray membolak-balik bungkusan itu.
“Buka saja, oh ya, aku harus pergi dulu ya, masih ada sesuatu yang harus aku urus, aku harap kamu senang menerimanya,” Alya lalu berlalu pergi. Meninggalkan Ray yang sendirian.
Segera saja Ray membuka bungkusan itu, dan ternyata isinya adalah sebuah boneka lucu yang begitu halus bulunya.  Dan ternyata, dibalik boneka itu terselip selembar kertas berwarna merah muda. Tiba-tiba datang Keyla dengan senyuman yang begitu hangat, langsung saja Rayman menyembunyikan kertas itu didalam saku jaketnya.
“Ray, boneka siapa ini, kok lucu banget?”
“Itu tadi hadiah dari Alya, entah kenapa ia memberiku hadiah. padahal aku kan nggak ulang tahun. Kalau kamu mau ambil saja!.”
“Bener Ray?? Terima Kasih Ray!,” Keyla begitu senang menerima boneka itu.
Dan di kesempatan yang lain, Alya melihat Keyla tengah membawa boneka yang .diberikan pada Rayman tadi pagi. Dan kini telah berpindah tangan ke tangan Keyla. Betapa hancur hati Alya melihat semua pengorbanannya gagl sia-sia. Mungkin ini sudah takdirnya, tak diizinan untuk memiliki Rayman. Biarlah ini memnjadi pelajaran bagin Alya untuk tidak mencintai seseorang yang telah memiliki cinta orang lain.

***

Kini Rayman sadar bahwa selama ini diam-diam Alya mencintainya. Memang ini aneh, namun ia ,tak bisa. Karena ia telah memiliki Keyla. Tak mungkin ia harus menduakan Keyla. Keyla adalah gadis yang baik, tak tega untuk mengkhianati cinta Keyla.
“Al, aku mengerti perasaanmu. Tapi aku nggak bisa menerima kamu. Karena aku telah memiliki Keyla, aku hanya ingin setia. Setia pada satu cinta. Maafkan aku Al!,” Ucap Ray dengan nada yang memilukan. Ia pun meninggalkan Alya sendirian.
Sementara itu, Alya hanya bisa menangisi ketakberdayaannya, ia galau, ia rapuh. Namun ia sadar, semua ini tak mungkin. Ia harus sadar, ini tak akan terwujud. Terlihat seorang perempuan berdiri dibelakang Alya, menyapanya dan melemparkan senyum.
“Al!.”
“Key???.”

2 komentar: